TIMES GOWA, TASIKMALAYA – Puluhan anak tampak ceria dan penuh semangat saat memasuki pelataran Stasiun Ciamis. Dengan ransel kecil di punggung berisi air minum dan beberapa makanan ringan, mereka berbaris rapi di pintu masuk stasiun. Sementara beberapa petugas tiket sibuk memeriksa tiket kereta api yang digenggam anak-anak tersebut. 

Momen ini adalah bagian dari rangkaian program edukasi kereta api dari PT KAI Daop 2 Bandung yang digelar bersama Astrajingga Creatif Kota Tasikmalaya sepanjang 2024 kemarin. 

Sebelum naik kereta api sejumlah anak berfoto bersama sambil  memperlihatkan tiket kereta api di stasiun Ciamis beberapa waktu yang lalu. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia) 

Program ini bertujuan untuk memperkenalkan moda transportasi kereta api kepada ribuan anak-anak di Kota Tasikmalaya, sekaligus menumbuhkan minat mereka terhadap transportasi umum.

Astrajingga Creatif adalah sebuah komunitas kreatif yang terdiri dari anak muda Kota Tasikmalaya, sejak awal tahun 2024 mengadakan kegiatan edukasi yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan naik kereta api langsung. 

Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak tentang kereta api, dengan harapan dapat menumbuhkan rasa cinta dan minat terhadap transportasi umum.

Usai perjalanan sejumlah anak berfoto bersama di depan stasiun Tasikmalaya beberapa waktu yang lalu. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia) 

Koordinator Astrajingga Creatif, Miftah Rizki, yang lebih akrab disapa Babol, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam kepada anak-anak mengenai kereta api. 

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, lebih dari seribu anak telah diajak naik kereta api dari Stasiun Ciamis menuju Stasiun Tasikmalaya, meskipun jarak perjalanan relatif singkat.

"Selama tahun 2024, kita sudah mengajak sekitar seribu lebih anak naik kereta api. Kami ingin memberikan pengalaman langsung agar anak-anak lebih mengenal dan mencintai moda transportasi kereta api," ujar Ayep, Jumat (17/1/2025).

Program ini tidak hanya berfokus pada pengalaman naik kereta api, tetapi juga bertujuan untuk membangun generasi yang lebih peduli terhadap penggunaan transportasi umum. 

Ayep menambahkan, bahwa Kota Tasikmalaya yang tengah berkembang memerlukan infrastruktur transportasi yang baik, termasuk kereta api, yang menjadi salah satu pilihan utama transportasi publik.

"Kami ingin menumbuhkan kesadaran pada anak-anak bahwa kereta api adalah salah satu pilihan transportasi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan dan ramah disabilitas," jelas Ayep.

Selain mengajak anak-anak naik kereta api, KAI Daop 2 Bandung bersama Astrajingga Creatif juga mengenalkan berbagai profesi yang terkait dengan kereta api, seperti kondektur dan polsuska (polisi khusus kereta api), kepada anak-anak. 

Mereka juga diajarkan tentang etika yang harus diterapkan selama perjalanan dengan kereta api, seperti menjaga ketertiban, tidak berisik, serta mematuhi peraturan yang ada di dalam kereta api.

Tidak hanya itu, Ayep  juga mengungkapkan bahwa bersama tim Astrajingga Creatif membuat berbagai konten edukatif yang mengenalkan sejarah dan budaya kereta api, terutama terkait dengan peran kereta api dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

"PT KAI Daop 2 Bandung ingin memperkenalkan sejarah kereta api, terutama bagaimana kereta api berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ini adalah bagian dari budaya kita yang harus dipahami oleh generasi muda.

Untuk merealisasikan program ini, KAI Daop 2 Bandung bersama tim Astrajingga Creatif tidak kenal lelah mendatangi berbagai sekolah di Kota Tasikmalaya, menawarkan program edukasi ini ke ratusan sekolah. 

Tujuannya adalah agar semakin banyak anak yang mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih dalam tentang kereta api dan bagaimana peranannya dalam kehidupan sehari-hari.

Program edukasi ini memberikan banyak manfaat, baik bagi anak-anak maupun bagi perkembangan Kota Tasikmalaya itu sendiri. 

"Selain memberikan pengetahuan tentang kereta api dan profesi-profesi yang ada di sekitarnya, anak-anak juga belajar tentang pentingnya menjaga ketertiban, etika dalam menggunakan transportasi umum, serta wawasan sejarah bangsa". ujar Ayep.

Tak hanya itu, melalui program ini, anak-anak juga belajar tentang pentingnya budaya transportasi yang ramah lingkungan ramah disabilitas dan efisien. Mengingat, transportasi publik seperti kereta api dapat mengurangi kemacetan serta polusi udara, yang semakin penting di tengah pesatnya perkembangan kota-kota besar di Indonesia.

Ayep menyampaikan melalui kegiatan edukasi ini berharap dapat mencetak generasi yang lebih paham tentang pentingnya transportasi umum, serta mendorong peningkatan penggunaan kereta api sebagai salah satu solusi mobilitas di masa depan.

Bagi anak-anak yang mengikuti program ini, pengalaman yang mereka dapatkan tidak hanya menambah wawasan mereka tentang dunia kereta api, tetapi juga memberikan mereka pemahaman lebih tentang sejarah dan budaya yang ada di balik moda transportasi tersebut. 

"Seiring dengan perkembangan Kota Tasikmalaya, program edukasi kereta api ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari perjalanan panjang generasi muda dalam mendukung pembangunan kota yang lebih ramah transportasi umum," tutup Ayep. (*)