TIMES GOWA, NGAWI – Menjelang bulan suci Ramadan 2025, masyarakat Dusun Ngijo, Desa Kendal, Kabupaten Ngawi, melaksanakan tradisi Nyekar atau ziarah kubur.
Tradisi ini telah berlangsung turun-temurun sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur serta sarana untuk merenungi kehidupan sebelum memasuki bulan penuh berkah.
Lina, salah seorang warga asli Dusun Ngijo, mengungkapkan bahwa "nyekar" sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat. "Kegiatan ziarah menjelang bulan Ramadan di Dusun Ngijo ini biasa disebut nyekar," ujarnya, Kamis (27/02/2025).
Suasana "nyekar" di dusun ini tampak khidmat dan penuh kebersamaan. Dahulu, tradisi ini dilakukan secara individu atau keluarga masing-masing.
Namun, seiring waktu, warga Dusun Ngijo kini melaksanakan "nyekar" secara berjemaah, menjadikannya momen kebersamaan yang mempererat hubungan antarwarga.
"Kegiatan nyekar sekarang pasti dilakukan secara bersama-sama setelah salat Asar dan dipimpin oleh salah satu tokoh agama di Dusun Ngijo," tambah Lina.
Suasana lokasi pemakaman di dusun Ngijo dengan para peziarah, (FOTO : Muhammad Rofi D/Times Indonesia)
Dalam prosesi nyekar, warga membawa bunga serta air untuk menyiram makam para leluhur.
Mereka berdoa bersama, memohon ampunan untuk keluarga yang telah tiada, serta memanjatkan harapan agar Ramadan kali ini membawa keberkahan dan ketenangan bagi seluruh warga.
Di tengah semilir angin sore yang berhembus lembut, lantunan doa terdengar syahdu, menyatu dengan suasana damai di pemakaman.
Anak-anak hingga orang tua ikut larut dalam kekhusyukan, mencerminkan betapa kuatnya nilai religius dan kebersamaan yang masih dijaga di Dusun Ngijo.
Bagi masyarakat setempat, nyekar bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga wujud bakti kepada leluhur dan persiapan batin dalam menyambut Ramadan.
Mereka berharap mendapatkan keberkahan serta kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa hingga tiba Hari Raya Idul Fitri. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tradisi Nyekar Bersama di Dusun Ngijo, Ngawi Menyambut Ramadan 2025
Pewarta | : Muhammad Rofi D (MG) |
Editor | : Faizal R Arief |