https://gowa.times.co.id/
Berita

Daurah Virtual Bareng Santri Nusantara, Syekh Muhyiddin Awwamah Bahas Metodologi Hadits

Minggu, 29 Juni 2025 - 22:53
Daurah Virtual Bareng Santri Nusantara, Syekh Muhyiddin Awwamah Bahas Metodologi Hadits Syekh Muhyiddin di ruangannya sedang memimpin dauroh ilmu hadits bersama para santri dari Indonesia secara virtual. (FOTO: ACI for TIMES Indonesia)

TIMES GOWA, JAKARTA – Kerja sama antara Awwamah Center Indonesia dengan sejumlah pondok pesantren terkemuka di tanah air berbuah manis. Pada Senin, 28 Juni 2025, mereka sukses menggelar pertemuan perdana dalam program dauroh hadits.

Acara kali ini menghadirkan langsung putra pakar hadits asal Turki, Syekh Muhammad Awwamah, yakni Prof. Dr. Muhyiddin Awwamah. Acara ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom.

Dauroh ini merupakan tindak lanjut dari kemitraan antara Darul hadits Awwamah Turki dengan pondok-pondok pesantren besar di Indonesia.

Beberapa di antaranya adalah Pondok Lirboyo, Pondok Al-Munawwir Krapyak, Pondok An-Nur Malang, hingga Pondok Al-Fachriyah. Sekitar 70 santri pilihan dari berbagai pesantren tampak antusias mengikuti kajian intensif yang berjalan kurang lebih selama satu jam tersebut.

Pembahasan Metodologi Hadits

Program dauroh ini punya tujuan mulia, yaitu menyebarluaskan metodologi atau manhaj dalam kajian hadits yang dikembangkan Syekh Muhammad Awwamah, tokoh hadits dunia yang dikenal konsisten pada ajaran ahlussunnah wal jamaah.

Pada kesempatan kali ini, kitab yang dikaji adalah karya Prof. Dr. Muhyiddin sendiri berjudul Taudlih Ilmi Mustholah Al-hadits Asy-Syarif.

Dalam paparannya, Syekh Muhyiddin menekankan keunggulan kitab ini yang menggunakan pendekatan visual berupa skema atau diagram

 “Metode diagram ini jauh lebih efektif untuk memudahkan pemahaman para pelajar di zaman sekarang,” jelasnya. Ia menambahkan, setiap era memiliki pendekatan belajar khasnya masing-masing, dan pendekatan visual dirasa sangat tepat di era digital ini.

Syekh Muhyiddin juga menyinggung bahwa sebagian materi dalam kitabnya mungkin sudah tidak asing bagi para santri yang sehari-hari belajar di pesantren. Namun demikian, menurutnya, pembaruan justru terletak pada cara penyajiannya.

“Kitab ini memberikan kebaruan dari sisi metodologi, sehingga para hadirin bisa mengambil pengalaman dan pelajaran baru dalam mempelajari ilmu hadits,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Syekh Muhyiddin memaparkan empat tingkatan atau mustawa yang menjadi sistematika dalam metode pengajaran haditsnya.

1. Mustawa Al-Awwal (tingkat pertama) dimulai dengan membaca kitab Taudlih Ilmi Mustholah Al-Hadits Asy-Syarif, karya beliau sendiri yang menitikberatkan pada pendekatan diagram pohon ilmu (ar-rasm asy-syajari).

2. Mustawa Ats-Tsaniyah (tingkat kedua), mendalami kitab Hawasyi Madaniyah Ala Syarh Al-Mandzumah Al-Baiquniyyah karya Syekh Abdullah Sirajuddin yang telah diberi catatan kaki oleh Syekh Muhyiddin.

3. Mustawa Ats-Tsalisah (tingkat ketiga), mempelajari Tadrib Ar-Rawi Fi Syarh Taqrib An-Nawawi karya Jalaluddin As-Suyuthi yang juga dilengkapi catatan (ta’liq) dan syarah oleh Syekh Muhammad Awwamah.

4. Mustawa Ar-Rabi’ah (tingkat keempat), mengkaji kitab Al-Masail Al-Ushuliyyah Al-Mukhtalaf Fiha Baina Al-Hanafiyah wa Asy-Syafiiyah fi Bab As-Sunnah karya Dr. Muhyiddin Awwamah, yang mengupas perbandingan pandangan antara mazhab Hanafi dan Syafi’i terkait bab sunnah.

Respons Positif Peserta

Salah satu peserta dauroh, Moch Nur Syahrus Syahbana, mengaku sangat mengapresiasi terselenggaranya program ini. Ia berharap dauroh semacam ini bisa terus berlanjut secara rutin.

“Semoga program dauroh ilmu hadits seperti ini bisa terus berjalan, supaya kami para santri memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang hadits, tetap dalam jalur ahlussunnah wal jamaah, dan tentu saja mengedepankan prinsip wasathiyah atau moderasi,” ujarnya.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung cukup hangat. Para peserta tampak antusias melontarkan pertanyaan seputar metodologi kajian hadits dan pengalaman pribadi Syekh Muhyiddin dalam merumuskan pendekatan diagramatik ini.

Sesi interaktif tersebut membuat dauroh semakin hidup dan menambah semangat para peserta.

Setelah melihat antusiasme yang ditunjukkan para santri, program dauroh ini diharapkan dapat menjadi jembatan penting dalam memperkuat literasi keilmuan hadits di lingkungan pesantren Indonesia.

Acara ini sekaligus menegaskan komitmen pondok pesantren dalam melestarikan kajian hadits yang otentik dan moderat sesuai dengan ajaran ahlussunnah wal jamaah. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Gowa just now

Welcome to TIMES Gowa

TIMES Gowa is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.